PENGENALAN PESAWAT CT SCAN
Computed Tomography (CT)
ini pada awalnya digunakan dibidang medis untuk mendiagnosa atau menganalisa
bagian dalam dari tubuh manusia tanpa menjalani operasi. Tabung sinar-x (x-rays
tube) memancarkan sinar-x sambil berputar 360 menscanning tubuh manusia yang
akan didiagnosa. Setelah data–data yang diinginkan sudah terkumpul maka
diproses secara matematis dan diolah langsung dengan menggunakan komputer untuk
tampilannya.. Dalam perkembangannya CT Scanner ini digunakan juga untuk
menganalisa kondisi struktur penyusun bagian dalam batuan reservoar.
Sejak awal penggunaan CT
Scanner dibuat standarisasi perlengkapan, yang digunakan secara umum, adalah:
1. Tabel handling yang dioperasikan secara
manual pada sistem yang masih terkotak–kotak, maka harus dioperasikan secara
otomatis dengan menggunakan motor control.
2. Gantry (komponen besar) yaitu pusat
pengaturan scanning yang didalamnya terdapat komponen–komponen penunjang
lainnya seperti sumber produksi sinar-x (x-ray tube), detektor dan
sirkuit elektronik lainnya untuk tempat pengumpulan data.
3. Tegangan tinggi pada power supply untuk
memberikan energi tingkat tinggi yang dibutuhkan untuk penyinaran.
4. Sebuah komputer (pusat unit proses) yang
digunakan untuk pemrosesan data, dengan kata lain untuk mengolah, menyimpan dan
memanipulasi data pada tampilan gambar yang didapat.
5. Dan yang terakhir adalah sebuah operator
console dan display console yang dilengkapi dengan keyboard dan
memonitor jalannya pengoperasian alat tersebut.
Perkembangan awal CT Scanner yaitu dengan hanya
menggunakan pencil beam tunggal yang mencitrakan secara membujur obyek saat
detektornya berada pada kondisi berseberangan untuk proses penerimaan dan
penyampaian data selama sumber scan dan detektor mengalami pergeseran dalam
berbagai posisi sudut yang berbeda.
Perkembangan selanjutnya
dari CT Scanner yaitu menggunakan fan beam dan rotating detector
array. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses penscanan dengan hasil
data yang lebih akurat namun kekurangannya adalah diperlukan detector array yang
cukup besar.
Selanjutnya CT Scanner berkembang dengan
menggunakan sebuah sistem konfigurasi baru, yaitu perputaran sumber dan
stationery detektor. Pada sistem ini detektor mengalami perputaran dan juga fan
beam yang berasal dari tabung sinar-x, pada siatem ini terdapat kurang lebih
300 sampai 500 detektor dan memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan
generasi sebelumnya (kestabilan data akurat)
Idealnya sumber sinar-x terdiri dari monokromatik.
Logaritma plot dari monokromatik sinar-x yang melewati sebuah obyek pada
kerapatan yang sejenis adalah linear.
E
D
C
B
Monokromatik
(linear attenuation)
A
Ln
(I/Io)
Polykromatik
(non linear attenuation)
X
(ketebalan sample)
Gambar tersebut
adalah gambar intensitas yang ditransmisikan dengan ketebalan obyek. Dari
gambar dapat dijelaskan bahwa bagaimanapun juga kenyataan bahwa sinar-x adalah
polikromatik (pada kurva dan titik ABCD) hanya saja pada titik BC mendekati
linear bila diplot, sedang kurva AB tidak terlihat linear karena pengaruh dari
fan beam.
Pada setiap
perpotongan benda pada elemen atau obyek pada dasar penyusun adalah konstan.
Biasanya elemen–elemen dasar dapat ditampilkan dengan dua dimensi pixel
(picture element cell) pada akhir gambar yang ditampilkan di layar monitor,
yang disimpan dalam format hitam putih atau pada spesifik warna tertentu.
Jika kita mengasumsikan
koefisien untuk yang pertama adalah volume pada elemen atau obyek pada contoh
obyek, maka didapat rumus untuk intensitas. Untuk volume pada sample :
I1 = Io
. e-u1.I …………………………………………….(19.a)
I2 = I1
. e-u2.I ..………………………..…………...…….(19.b)
Dimana I adalah tebal dari
volume sample atau elemen.
Dengan mensubstitusikan persamaan yang pertama
didapat persamaan :
I2 = (Io
e-u1) e-u2.I
= Io .e -I(u1+u2)
……………………….……………….…(20)
Persamaan ini akan
berlanjut pada proses penscanan berlangsung pada tiap–tiap ketebalan sample
atau objek (n):
In = Io
.e -I(u1 + u2 + u3 + … + un) ……………………….……..(21)
dengan persamaan demikian maka diperoleh
penjumlahan pengolahan ketetapan dari tiap–tiap volume elemen adalah :
u1 + u2 + u3 + … +
un = -1/I ln In/Io ………………………….(22)
Didapat
analisa kualitatif dengan menggunakan sinar-x bertujuan untuk mengetahui jenis
unsur–unsur yang terkandung dalam suatu senyawa. Atom–atom suatu senyawa
mempunyai level–level energi karakteristik yang berbeda. Karena perbedaan
energi tersebut maka panjang gelombang dapat dimanfaatkan untuk
mengidentifikasi unsur secara kualitatif.
Analisa
ini relatif lebih sederhana dan dapat dilakukan dengan cepat karena radiasi
fluoresensi yang dihasilkan sample merupakan radiasi karakteristik yaitu
panjang gelombangnya sesuai dengan unsur yang terkandung pada sample. Kerja
kualtitatif dapat diperoleh secara akurat dengan scanning otomatis pada seluruh
spektrum.
Pencatatan
dilakukan pada pada tampilan layar komputer, interpretasi dari spektrum yang
tercatat dapat dengan mudah dilakukan yaitu dengan membandingkan hasil
percobaan tabel panjang gelombang terhadap dua standar pada kristal analisator
.
Sedangkan
analisa secara kuantitatif digunakan untuk mengetahui konsentrasi setiap unsur
yang bersangkutan. Hal ini dimungkinkan karena intensitas fluoresensi yang
berasal dari suatu sample akan berbanding lurus dengan fraksi elemen atom yang
terkandung dalam sample tersebut, sehingga proporsional dengan konsentrasinya.
Hal penting yang harus dilakukan dalam analisis adalah adanya efek matriks.
Matriks adalah unsur–unsur selain analisis (unsur yang diselidiki). Efek
matriks meliputi absorbsi dan pengkayaan. Pada saat radiasi sinar-x datang
memasuki material/sample, sinar-x juga diserap unsur lain yang ada dalam
material. Ketika radiasi flouresensi sinar-x keluar dari sample, terjadi
penyerapan oleh unsur–unsur lainnya. Penyerapan radiasi datang terhadap
fluoresensi sinar-x akan mempengaruhi besar intensitas unsur yang dianalisis.
Efek matriks tersebut menyebabkan kurva menjadi tidak linear.
II.5.2 SISTEM KOMPONEN DAN
FUNGSI
Perangkat keras (hardware)
pada CT Scanner meliputi beberapa bagian, penjelasan secara khusus dan fungsi
dari sistem komponen keras pada HD200 ini akan dijelaskan secara lengkap.
Perangkat keras dapat
dibagi lagi sesuai dengan sub bagian dan spesifikasi sistemnya, hal ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
a.
Gantry
Obyek
yang akan discanning diletakkan di gantry ini. Dimana gantry adalah suatu
lingkaran yang seluruh bagian lingkarannya dipenuhi oleh 720 detektor. Gantry
dibagi lagi menjadi tiga bagian yang saling mendukung, yaitu :
1.
Gantry Tilt Controls
Gantry Tilt
Controls adalah dimana lokasi yang berbentuk suatu kotak pada badan komponen
berfungsi sebagai pengontrol gantry secara manual oleh operator untuk
menghasilkan posisi sudut yang diperlukan sampai 20o kemiringan.
Pada pengontrolan ini ada beberapa perintah, yaitu int lock (tilt
interlock), FWD (tilt forward), back (tilt backward), laser, SHRT.
2.
Patient Table Hand Controller
Patient Table hand
controller terdapat pada bagian kanan atau kiri panel dari gantry yang dapat
digunakan untuk mengontrol table pada proses scanning berlangsung.
3.
Intercom / Breath – Hold Indicators
Intercom / Breath –
Hold Indicators terletak dibagian atas belakang porsi dari celah gantry yang
berfungsi sebagai sarana komunikasi antara peneliti dengan seseorang yang
berada di operator console.
a.
Power Box
Power
box merupakan sebuah distribusi power dan membentuk fungsi control sistem yang
bervariasi untuk menjalankan sistem dari fungsi gantry, tabung collimator
sinar-x, filter, shutter dan table.
Yang akan berhubungan langsung dengan pengontrolan
pada proses tersebut adalah sirkuit breaker yang lokasinya terletak dibelakang
dari power box, tepatnya dibagian kanan bawah. Untuk menjalankan power box ini
cukup menekan saklar ON, pada saat itu pula power memulai mengoperasikannya
b.
High Voltage Control Cabinet
Alat
ini berfungsi mensuplai power ke tabung sinar-x, teknik faktor dipilih dan
ditampilkan pada operator console. Kumpulan atau ringkasan input dan output
pengontrolan dan indikator dapat ditemukan didepan control panel. Alat ini
terdiri dari :
1.
Main And Control
2.
Hours Of HV On Time Meter
3.
High Voltage Control
4.
Status Indicator
Pada
indicator aktip akan terjadi :
1.
Warm Up
2.
Int Interlock Open
3.
Ext Interlock Open
4.
Timer Shutdown
5.
Auto On – OFF Fault
6.
MA Overload
7.
KV Overlvolt
8.
Filament Overload
9.
Variac Setting Zero
10.
Lamp Test
c.
Patient Table
Standar
dari Patient Table yang terdapat pada sistem Advent HD200 terdiri dari komponen
pengontrolan yaitu :
1.
Patient table controller, yang terdiri dari :
a.
Hand Held Controller
mempunyai bagian
atau perintah–perintah yang terdiri dari :
Tranverse Potition Display
Table ON
Table Up
Tranverse In (slow)
Tranverse Out (slow)
Tranverse In (fast)
O Reset
Grip Safety Switches
b.
Stationary Table Controller
Mempunyai bagian –
bagian perintah :
Gantry Tilt Display
Table Tranverse
Up
Down
In Slow
Out Slow
In Fast
Out Fast
O Reset
PNT Mark
Interlock
c.
Patient Table Accessories
II.5.3 Sistem Operasional
a.
Operator Console
Operator
console merupakan saarana korelasi dari interface kedalam sistem. Biasanya
operator console ini menggunakan banyak variasi kontrol – kontrol yang terdapat
didalamnya. Seseorang operator dapat melihat langsung semua sistem yang
berfungsi selama pengoperasian apakah berjalan dengan normal. (gambar terlampir
dalam lampiran).
Sebenarnya
operation console ini terdiri dari kumpulan – kumpulan kontrol. Dimana kontrol
– kontrol tersebut berlokasi dibeberapa bagian di komponen operator console
tersebut. Bagian – bagian control tersebut dapat dibagi – bagi dalam bagian
seperti berikut, yaitu: bagian kiri dari control panel (left scan control
panel), bagian kanan dari control panel (right scan control panel), operator
keyboard, operator keypad, image control panel, display monitors, various
circuit breakers dan emergency stop switch. Bagian – bagian diatas akan
dijelaskan lagi bagian – bagiannya.
1.
Bagian Kiri Dari Kontrol Panel (Left Scan Control Panel)
Pada
bagian ini berlokasi di samping bagian kiri dari monitor operation console
dimana terdapat tombol – tombol pada bagiannya untuk menjalankan perintah –
perintah control. Pada bagian control ini mencakup untuk menyeeleksi pada scan
mode dan untuk menyeleksi various scan parameters. Bagian – bagian yang
terdapat pada Left Scan Control Panel adalah :
Intercom Controls
Intercom
control ini berlokasi dibagian paling kiri dari Left Scan Control Panel dan
biasanya berbentuk informasi – informasi untuk operator yang sedang menjalani
scanning di gantry. Pada intercom controls ini memuat tombol – tombol atau
perintah – perintah seperti berikut:
Volume
Gantry
Display Console
Talk
Scan Controls
Scan
controls berfungsi untuk mengatur bagian – bagian dari objek yang akan discan,
scan controls ini berlokasi di tengah bagian dari Left Scan Controls. Scan
controls mempunyai perintah – perintah yang berbentuk tombol seperti ini:
Manual Select
Deltaview
Start Scan
Pause Scan
X- Ray On / Off Indicator
Shutter Open / Close Indicator
Number of Auto Scans Increase / Decrease
Auto Table Increment (MM) Increase / Decrease
Abort Scan
2.
Bagian Kanan Dari Kontrol Panel
Pada
control panel ini jelas berlokasi di kanan dari control panel yang biasanya
digunakan untuk mensetting dari teknik radiography untuk scan yang berbentuk
dari arus (mA), tegangan (kVp) dan lamanya waktu scanning berlangsung. Faktor
yang mempengaruhi baik buruknya suatu hasil scan adalah source filter, scan
diameter dan slice tehnis. Pada bagian ini pula ada tombol–tombol yang
berbentuk perintah–perintah secara manual seperti:
a. Scan Time
b. MA
c. KVp
d. Source Filter
e. Scan Diameter
(cm)
f. Slice Thickness
(mm)
3. Operator Keyboard
Operator Keyboard
ini untuk merespons sistem dengan menekan tombol – tombol dari keyboard yang
tersedia. Bentuk – bentuk dari respons tersebut seperti memberi respons kepada
objek yang akan discan, perintah memangggil sistem. Untuk perintah seperti ini,
keyboard bisanya digunakan untuk perintah – perintah yang berbentuk manual. Ada
beberapa tombol yang tersedia untuk meresponnya, seperti:
Escape
Control
Exit Control Z
Alpha And Lock
Scroll
Hold Screen
Bs
Nul
Line Feed
Return
Del
Break
Dan ada tombol –
tombol khusus untuk mengetahui fungsi – fungsi tertentu pada pengendalian
sistem seperti:
Display 512 Images
Display 256 Images
Previous Patient
Next Patient
Intialize
Help
Window Center 1 and 2
Peek
4. Operator Keypad
Operator Keypad
terletak disebelah kanan dari operator keyboard. Pada operator keypad
mengandung 15 push button otomatis yang dapat secara cepat melakukan eksekusi
proses suatu sistem. Fungsi – fungsinya meliputi image expansion (EXPAND push
button), Enabling Different Display Of Text (TEXT PUSH Button), Marking A
Region Of Interest (REGION Push Button) dan lokasi operator keypad 4 bagian dan
mempunyai masing – masing perintah antara lain :
a.
Bagian Top Row, yang mempunyai tombol – tombol :
Region
Spatial Meansure
Pan Mode
Joystik Off
b.
Bagian Second Row, yang mempunyai tombol – tombol :
Label
Expand
Store
Draw
c.
Bagian Third Row, mempunyai tombol – tombol :
Brief Directory
Text
Multi 4
Multi Off
d.
Bagian Bottom Row, mempunyai tombol – tombol :
Catalog
Long Short Form
Previous Image
Next Image
5.
Image Control Panel
Image Control Panel
biasanya digunakan untuk mengontrol arah / aspek yang ditinjau sebuah sample
yang akan diteliti dan letaknya dasebelah kanan operator keyboard.
6.
Display Monitor
Display ini
terdirii dari dua buah jenis dengan ukuran monitor 12”. Pada operator console
ada beberapa pemakaian penting yang digunakan pada monitor ini adalah :
a.
Text Monitor
Text
monitor ini terletak sebelah kiri dari operator console yang menunjukkan
interaksi dari sistem software dan sistem hardware. Yang akan mengeluarkan
tampilan program yang diinginkan oleh operator.
b.
Image Monitor
Image
monitor ini terletak di sebelah kanan operator console yang dapat menampilkan
data yang diperoleh yang telah diolah oleh image processor secara visual dan
dapat pula menampilkan tampilan data yang tersimpan pada storage tape.